Dengan Cinta Itu Aku Pergi - Cerpen Cinta

DENGAN CINTA ITU AKU PERGI
Karya  Indah Lina Setiyani

“Vo, cukup, nggak perlu lagi kamu mabuk-mabukan. Ayo kita pulang!”
“Pulang?? Lo pulang aja sendiri, urusin aja diri lo sendiri. Dasar cewek nggak taudiri.” Kata Rivo
Veia nurutin permintaan Rivo, dia pulang kerumah sendirian. Nggak perduli kata-kata Veia, Rivo terus-terusan mabuk. Rivo nggak perduli veia itu pacarnya, nggak perduli semua nasihat-nasihat veia.
Rivo telanjur sakit hati dengan kata-kata veia yang menurutnya kasar, meski sebenarnya kekasaran Veia semata-mata karna Veia sangat mempedulikan Rivo , menyayangi Rivo sebagai pacarnya.
***

Pagi ini Veia berangkat kuliah, nggak ada Rivo yang nemenin dia tiap pagi, Rivo nggak lagi perduli padanya, Rivo menghilang nggak tahu kemana. Siang ini sepulang kuliah, Veia berpikir untuk mencari Rivo.

Dengan Cinta Itu Aku Pergi
Dari kejauhan, dibalik deretan mobil, terlihat rivo di depan kampus bersama sahabat-sahabatnya. Ia menaiki mobil dan keluar dari parkir kampus bersama sahabat-sahabatnya. Sudah terpampang jelas di mata Veia kemana mereka akan pergi. Mereka menuju sebuah café tempat mereka biasa nongrong dan mabuk. Veia mengikuti Rivo sampai ke café, ,terlihat kepasrahan di mata Veia. Ia berjalan lemas menuju mobil dan kembali pulang.
“kenapa gini ,Vo????? Ada apa dengan mu? Ini kali pertama kamu nggak nemuin aku, nggak hubungi aku sama sekali. Sadarkah kamu, Vo? Aku yang menangis melihat kamu seperti ini. Maaf jika dulu aku selalu melarang-larangmu, tapi itu semua adalah untuk kebaikan diri mu.” gumam Veia dalam hati.

Veia menulis SMS untuk rivo,
“Vo, aku minta maaf jika ini kesalahanku,,, aku lelah, Vo. Berkali-kali aku minta maaf, aku nasihatin kamu, tapi kamu tetap seperti ini. Nggak pernah lagi kamu dengerin aku. Sekarang semua terserah kamu, Vo. Silakan jika kamu mau mutusin aku. Maafin aku, vo.”
Send to RIVOOO

Hpku bergetar, balasan sms dari Rivo-pun masuk.

From RIVOOO
“Okey, kita putus.”
“Eheeem, baiklah. Thanx’z, Vo”
Send to RIVOOO
***

Semenjak itu, semua berubah. Hanya gengsi yang ada dipikirannya, tak pernah mau mengakui, keras kepala, dan egois. Malam ini Rivo kembali mabuk-mabukan lagi.
“Gue sayang sama lo, tapi gue benci dengan semua sifat-sifat lo yang selalu larang-larang gue.” Dengan nada mabuk rivo berteriak-teriak.
Malam ini rivo pulang sangat larut, dengan langkah sempoyongan Rivo memasuki mobilnya dan pulang. Namun ditengah perjalanan, BRRRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAACCCCCCCCCCCCCKKKKKX,,
Terjadi kcelakaan pada rivo, orang-orang yang melihat kejadian ini langsung membawa rivo kerumah sakit agar mendapat pertolongan.

Setelah tiga hari Rivo di Rumah Sakit, tak ada Veia datang untuk menjenguknya. Hari ke’4 Rivo marah-marah karena Veia tak kunjung datang untuk menjenguknya.
“Ve, lo dimana sih,????????????? Lo tu egois banget, gue yakin lo pazti tau kalo gue lagi di Rumah Sakit, tapi kenapa lo nggak da datang buat jenguk gue? (dengan nada kesal), gue benci sama lo ,Ve.”
***

Hingga hari terakhir, Rivo pulang dari Rumah Sakit, Veia pun tak menjemputnya.
“Do, Veia kemana sih?? Gue sakit kayak gini, dia juga nggak datang buat jenguk gue.” Tanya rivo pada sahabatnya, Ido.
“ya, mana gue tahu. Lo kira gue bapaknya, lagian lo kan dah putus sama dia, kenapa jadi lo ngarepin dia dateng jenguk lo??? Dasar aneh.”
“dasar cewek rese’. Udahlah, ngomong sama lo tu nggak ada habisnya.”
Tiba-tiba datang seorang sopir dari rumah Veia dan memberikan selembar surat untux Rivo. Di bukanya surat itu dengan wajah penuh tanya dan tak mengerti. Apa isi surat ini dan untuk apa Veia harus menulis surat ini?? Sedang, bukankah dia bisa untuk bicara dengan Rivo secara langsung.
Dear rivo,
Met pagi sayang!!! Lagi apha sekarang?? Aku denger, kamu masuk rumah sakit, maaf aku nggak bisa jenguk kamu, ada hal penting yang bikin aku nggak bisa jenguk kamu,, oooh, ya, hari ini kamu pulang dari rumah sakitkan?? Moga cepet sembuh, ya!!!
Vo, aku minta maaf, aku nggak pernah kabarin kamu, bukan aku mau menghindar dari kamu, sebenernya aku masih sayang banget sama kamu. Nggak ada sedikit pun aku benci sama kamu. Aku sayang dan peduli ma kamu , hehe’ egois banget, ya ,Vo? Aku emang kaya gini ,Vo. Aku minta maaf banget ma kamu.
Maaaf , vo. Satu hal yang harus kamu tau, saat kamu baca surat ini, mungkin aku udah pergi. Aku pergi dan mungkin tak akan kembali lagi untuk selamanya. Satu pesenku buat kamu, Vo. Jangan mabuk-mabuk lagi, hiduplah tanpa itu semua karna aku sayang kamu. Aku nggak mau kamu sakit. Kamu tau, Vo? Aku yang menangis melihatmu bertingkah seperti itu. Aku yang terluka melihatmu sakit.
Tapi yang pasti, saat ini aku sedang tersenyum melihatmu yang membaca surat ini. Aku tersenyum dari sini, Vo. Dari langit yang indah. Jadi kamu juga harus tersenyum dan nggak boleh nangis. Rivo itu bukan cowok lemah, Rivo harus semangat.
Met tinggal, Vo. Hanya surat ini yang bisa aku tulis untukmu. Maaf selama ini aku selalu bikin kamu marah, aku egois, tapi semua itu karna aku sayang sama kamu. Vo, aku pergi sekarang, jaga diri kamu baik-baik. Aku yakin kamu akan dapetin yang lebih baik ketimbang aku.
Met tinggal Rivo, aku sayank kamu selamanya dan akan ku bawa cinta mu sampai ke surga. Salam sayang untux Rivo.

From
Veia


“Dimana veia sekarang?????????????????” Tanya rivo pada sopir tersbut
“Jenazah non Veia sekarang sedang berada di pemakaman. Semua orang sedang menunggu kedatangan mas Ivo, ini pesan terakhir non Veia agar jenazahnya tidak dikuburkan sebelum mas ivo datang.” Tutur sopir tersebut
Rivo berlari menuju mobil, semua orang yang ketika itu menjemput Rivo langsung melaju menuju pemakaman.

Tangis rivo tak kunjung terhenti ketika terlihat tubuh veia telah terbujur kaku di hadapannya. Jerit tangis dan erangan Rivo tampak begitu menyayat hati ketika melihat veia yang telah pergi meninggalkannya begitu cepat.
“sudah lama veia sakit parah, namun dia tak memberitahumu, dia takut kamu khawatir. Tapi pada kenyataannya kamu tidak peduli padanya dan tak mau tahu tentang Veia. Jadi dia menganggap dirinya tak penting lagi di matamu dan dia merasa kamu nggak perlu tahu tentang keadaannya.” Tutur mama veia pada Rivo.
“Ve, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, kenpa lo tinggalin gue? Banguuun ,Ve. Banguuuuuun, gue sakit, tanpa lo. Gue sedih kalo lo nggak ada waktu gue butuh, siapa lagi yang akan marah-marah sama gue? Siapa lagi yang akan larang-larang gue untuk tidak mabuk-mabuk, gue akan kangen semua itu ,Ve. Jangan pergi tanggalin gue, Ve. Gue janji akan nurutin omongan lo. Jangan pergi, Ve.”

Hingga jenazah Veia dimakamkan, dan berakhirlah semua, penyesalan Rivo pun tak ada artinya lagi. Jerit tangis rivo, perasaan rivo. Semua kini tak berarti lagi dan takkan bisa mngembalikan veia seperti sedia kala. Semua telah terlambat, cinta itu terlambat untuk kau ucapkan lagi. Semua berakhir sampai di sini. Cinta itu, rasa itu, dan segalanya.

Jangan pernah sia-siakan orang yang mencintaimu dengan tulus, karna setelah cinta itu pergi, takkan ada cinta lain yang seperti itu di dunia ini. Cinta yang sama tak akan datang untuk kedua kalinya.


Indah ls.

PROFIL PENULIS
Nama: Indah Lina S.
Tinggal: Kota Semarang
Lahir: Blora, 03 Mei 1993
FB: Mevie Livia Naga

Labels: ,