Ayah Kabulkan Keinginanku - Cerpen Sedih

AYAH KABULKAN KEINGINANKU
Karya  Windi Mega Agustami

Firly adalah gadis yang sangat pintar. Ia juga cantik dan baik. Firly ini adalah anak tunggal dari Bpk. Anton Muhaimin Sholeh S,Pd dan Ibu Ayunda Firyanata S,H. Namun, Firly tidak bahagia, karena sang ibu meninggal dunia saat ia berulang tahun yang ke-10.

Tahun ini (tahun 2012), Firly mulai memasuki semester 2 kelas 7. Firly bersekolah di SMP Nusa Bakti. Di sekolahnya, ia terkenal sebagai anak yang pandai bergaul. Ia juga mengandalkan kepintarannya agar dapat mempunyai teman yang sebanyak-banyaknya.

Hari ini adalah hari terakhir UTS. Ulangan yang terakhir yaitu Matematika & IPA, pelajaran yang ia sukai. Setiap ulangan harian, ia selalu mendapatkan nilai yang bagus. Teman-temannya selalu iri dengannya, namun Firly tak pernah mempermasalahkan hal itu.

Ayah Kabulkan Keinginanku
UTS semester ini sudah berakhir. Tinggal saatnya melihat nilai ulangan yang akan dibagikan oleh wali kelas masing-masing. UTS yang dibagikan ada 13 mata pelajaran dan salah satu pelajaran yang nilainya tertinggi dalam ulangan Firly yaitu matematika. Nilai ulangan matematika Firly adalah 100. Firly sangaaaaattttt senang. Ia ingin cepat-cepat memberitahu ayahnya tentang kabar baik ini.

Sesampainya di rumah..
“Assalamualaikum! Ayah! Ayah! AYAH!!” teriak Firly yang masih berada di dekat pintu. “Mungkin, ayah sedang berada di ruang kerjanya..” pikir Firly.

Ia pun bergegas menaiki tangga menuju lantai 2. Disanalah ruang kerja ayahnya. Saat Firly membuka pintunya, terlihat ayahnya sedang berbincang lewat via telefon dengan bos ayahnya. Firly langsung menghampiri ayahnya, lalu menunggu sesaat.
“Ayah, ayah!!” kata Firly yang tak sabar memberitahu ayahnya tentang nilai UTS-nya.
“Sebentar ya, Pak! (sambil menjauhkan handphone dari mulutnya) Ada apa Firly?” Tanya ayah.
“Ayah, liat deh nilai ulangan matematika aku!” perintah Firly sambil menyodorkan kertas ulangannya. Sang ayah yang sedang berbincang dengan bosnya itu langsung melihat kertas ulangan Firly. Betapa kagetnya sang ayah saat melihat ulangan Firly.
“Gimana yah?? Bagus ga?” Tanya Firly yang tidak sabar menunggu jawaban dari ayahnya.
“Ini.. bagus sekali Nak!!! Ayah tidak menyangka kalau kamu bisa mendapatkan nilai sebagus ini!” kata ayahnya dan langsung melanjutkan percakapannya dengan bos-nya.
“Ayah, aku punya permintaan sebagai hadiahku. Boleh ya, Yah??!” pinta Firly.
“Boleh..” kata ayahnya dengan nada sedikit pelan.
“Aku pengen dibeliin hp Blackberry dong, Yah!! Yang Dakota. Boleh kan??” pinta Firly dengan menggerakkan tangan ayahnya. Tapi ayahnya masih sibuk bertelepon.
“Oh iya pak! Nanti saya akan kesana sekarang, permisi Pak!! Apa Firly?” Tanya ayah yang agak tercengang.
“Kan aku nilai ulangannya 100, aku boleh minta hadiah ga? Kalau boleh, hp Blackberry Dakota Yah!!” kata Firly.
“(sambil melihat ke arah jam tangan) Sayang, maafkan ayah Nak.. Ayah harus pergi ke kantor sekarang juga. Ayah ada meeting sama client ayah. Lagi pula, buat apa beli hp yang mahal, yang murah aja. Nanti kalau ada sisa kan bisa ditabung. Atau kamu beli barang yang berguna aja!!” Ayah pun langsung meninggalkan Firly. Firly pun berfikir dengan omongan ayah tadi. Akhirnya setelah difikir-fikir ia ingin menabung untuk membeli laptop, kan laptop berguna juga.

Berbulan-bulan Firly berusaha mengumpulkan uang untuk membeli laptop tanpa memberitahu ayahnya. Ayahnya pun heran dengan sikap anaknya yang dulu jajan sampai 5 ribu per hari, kini menjadi 2 ribu per hari. Sampai suatu saat Firly jatuh sakit. Ayahnya pun tak tau penyakit anaknya. Namun kata dokter, Firly mengalami penyakit kanker paru-paru stadium 4. Untuk mengatasi hal itu, Firly harus dioperasi. Jika operasi pertama berjalan lancer, maka Firly akan menjalani pemulihan untuk operasi kedua.

Operasi pertama Firly berjalan lancar & tinggal menunggu pemulihan Firly selama 4 bulan. Nahhhh…sudah 4 bulan berlalu. Firly akan menjalani operasi yang kedua kalinya. Ayahnya yang sangat rindu kepada anak tersayangannya itu, memasuki kamar Firly. Ternyata eh ternyata, sang ayah menemukan sebuah buku diary. Buku diary itu ternyata punya Firly, lalu ayahnya dengan rasa penasaran membaca isi diary itu..

Dear diary…
Hari ini aku bahagia karena nilai ulangan matematikaku ialah 100. Aku sangaaatttt senang. Aku sudah memberutahu hal ini kepada ayah. Ternyata, ayah sangat bangga padaku. Oleh sebab itu, aku ingin meminta hadiah kepada ayah dan ayah memperbolehkannya. Aku meminta HP Blackberry Dakota, namun ayah bilang Blackberry Dakota itu mahal. Mending beli barabg yang berguna saja. Nah, setelah difikir-fikir, aku memantapkan diri untuk menabung lalu bila sudah terkumpul banyak, aku belikan laptop.
Sekian dulu curhatan diary.. Aku sangaattt bangga bisa berbagi kepada orang yang membaca tulisanku ini, termasuk ayahku ♥☺..

Sang ayah kaget karena ia baru tau kalau selama ini anaknya menabung untuk membeli laptop. Ia langsung bergegas ke rumah sakit, dan menanyakan hal itu kepada anaknya.
“Firly…” panggil ayahnya dengan lembut.
“AYAH??? Firly kangen sama ayah. Tumben deh ayah kesini. Aku jadi yakin..” kata Firly sambil menggenggam tangan ayahnya.
“Yakin kenapa nak??” Tanya ayahnya kebingungan.
“Aku yakin operasi kedua ini berhasil. Tapi ayah, aku ingin minta satu keinginan yang lama aku pendam dari ayah. Aku cuma ingin ayah belikan aku laptop, tapi uangnya jangan pakai uang ayah, pakai uangku saja. Aku sudah menabung. Kalau kurang, sama ayah tambahin yaa. Kalau lebih, buat ayah aja..” kata Firly sambil tersenyum manis pada ayahnya. Ayahnya pun meneteskan air mata, lalu diseka oleh jari telunjuk Firly yang mungil.
“Ayah kenapa bersedih? Jangan sedih ayah.. Aku kan dioperasinya 1 minggu lagi. Jadi, aku bisa bareng ayah terus. Oh iya, Yah, aku punya 1 permintaan lagi, yaitu ayah janji akan selamanya saying padaku. Ayah mau kan mengabulkan keinginanku??” Tanya Firly penuh harap.
“(sambil meneteskan air mata) Ayah akan lakukan semuanya demi kamu nak. Apapun itu, asal kamu bahagia. Kamu harus tetap semangat dalam menjalani hidup! Ayah akan selalu berada disampingmu, anakku..” kata ayahnya sambil memeluk lalu mencium kening Firly. Tiba-tiba ayahnya pergi meninggalkan Firly di ruangan itu sendirian. Firly tak tau ayahnya mau pergi kemana. Namun, 1 jam kemudian, ayahnya membawa sebuah kotak besar bergambar laptop. Ayahnya pun langsung memberikan kotak itu kepada Firly. Firly langsung merasa senang.
“Ayah, ini untukku?” Tanya Firly sambil memegangi laptopnya.
“Iya nak. Ini buatmu. Kamu suka kan? Sekarang kamu coba mainin laptopnya. Ayah sudah bawakan modemnya. (sambil mengelus kepala Firly) Kamu ga usah mikirin operasi dulu, sekarang kamu manfaatkan waktumu dengan bersenang-senang bersama laptop barumu!” kata ayahnya dengan mata berbinar-binar.
*----*

Hari yang menegangkan untuk Firly & ayahnya pun tiba. Ayahnya berdoa agar Firly sukses dalam menjalankan operasi ini. Jika gagal, kemungkinan Firly tak bisa hidup bertahan lama. Operasinya berjalan kira-kira 7 jam. Namun ada peristiwa yang mengagetkan ayahnya Firly. Dokternya bilang, Firly sudah tiada lagi di dunia ini (meninggal) dan dokternya bilang selama ini Firly hidup dengan 1 ginjal, dan ginjalnya mengalami infeksi. Ayahnya langsyng menangis dan menyesali perbuatannya yang tak bisa memberikan sedikit waktunya untuk bersama Firly.
Kini, Firly sudah dimakamkan. Setelah pulang dari pemakaman, sang ayah menemukan surat di kamarnya. Ia pun membaca isi surat itu..

Ayah, aku tau, saat ayah baca surat ini pasti aku sudah tiada, betul kan Yah?? Ayah jangan bersedih. Ayah.. Aku sudah pegang janji ayah yaitu akan saying padaku selamanya. Walau aku & ayah berbeda alam, tapi aku akan selalu berada di sini, dihati ayah.. Aku juga berterimakasih sama ayah karma sudah memberikanku sebuah laptop. Jika ayah rindu aku, lihat fotoku saja Yah yang ada di laptopku. Aku juga ga akan pernah membenci ayah sampai kapanpun. Karena yah adalah penjaga jiwaku.. AKU SAYANG AYAH…

Salam peluk, cium, rindu
FIRLY

KIni, ayahnya tau, ia salah. Dan kepergian Firly sudah diikhlaskannya & ayahnya Firly mencoba berubah demi anak kesayangannya dan menepati janjinya kepada Firly untuk selalu saying padanya walau berbeda alam..

PROFIL PENULIS
Nama saya Windi, kelas VIII H di sekolah SMPN 3 Purwakarta. Saya hobi banget nulis cerpen dan cerbung. Ini salah satunya =D Semoga cerpen saya ini bisam embuat anda semua menangis...


Labels: